Uniknya! Tradisi Omed - Omedan di Bali - Trippy Bali

breaking news

Sunday, May 27, 2018

Uniknya! Tradisi Omed - Omedan di Bali



Satu lagi budaya dan tradisi unik di Bali yang cukup menjadi perhatian banyak orang apalagi wisatawan. Tradisi unik yang digelar oleh warga Banjar Kaja desa Sesetan, Denpasar ini dikenal dengan Omed-omedan, tradisi ini hanya diikuti oleh sekehe teruna-teruni (muda-mudi) warga banjar asli setempat, dan digelar sekali dalam setahun, pada saat upacara ngembak geni atau sehari setelah Nyepi.

Arti kata Omed-omedan adalah tarik menarik yang dilakukan antara pemuda-pemudi warga banjar, kemudian terkadang dibarengi dengan ciuman antara keduanya. Tradisi ini digelar sebagai wujud kebahagiaan dan kemeriahan saat ngembak geni, setelah melakukan brata selama sehari penuh saat hari Raya Nyepi, esok harinya pemuda-pemudi meluapkan kebahagiaan mereka dalam bentuk tradisi yang unik


Bali sebagai daerah tujuan wisata, tentu hal-hal yang berbau unik dan tradisional akan menjadi daya tarik tersendiri. Luangkan waktu tour anda hanya sekitar 2 jam menikmati pergelaran tradisi Omed-omedan ini, anda akan mendapatkan pengalaman liburan yang menarik karena selain dapat mengunjungi objek wisata di bali juga bisa mengenal lebih ragam budaya dan tradisinya.

Saat prosesi ini digelar warga Banjar akan dipisahkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok pemuda dan pemudi dalam posisi saling berlawanan, mereka berhadap-hadapan, kemudian seorang pemuda dan pemudi digotong, saling tarik menarik, berpelukan kemudian sampai berciuman, diiringi dengan gambelan khas Bali, peserta wanita biasanya akan terlihat malu-malu, namun itulah tradisi. mereka akan disiram dengan air, bahkan siraman air mengenai penonton, jika anda bawa barang-barang yang sensitif dengan air, aturlah jarak anda menonton dari tempat tradisi Omed-omedan ini digelar.


Prosesi Omed-omedan berlangsung dengan tertib dipandau dan diawasi oleh para pecalang (polisi adat di Bali), para pemuda pemudi ini akan dipilih bergantian, mereka yang mendapat giliran akan ditaruh pada posisi depan, dan mereka saling beradu, saling berpelukan erat, ada kalanya beradu kening, pipi dan bahkan bibir, kemudian masing-masing anggota kelompok akan menarik rekannya yang berpelukan sampai lepas, dan jika masih belum bisa dilepaskan, maka panitia akan menyiramkan air ke pasangan yang berpelukan tersebut bahkan sampai ke penonton.

Peserta dari Omed-omedan haruslah belum menikah dan minimal berusia 13 tahun, dalam prosesi ini terlihat luapan kebahagiaan serta kemeriahan, bahkan banyak dari peserta yang kesurupan (trance). Tradisi ini adalah warisan leluhur yang sudah berlangsung dari ratusan tahun lalu dan diyakini warga memiliki nilai sakral dan akan mengalami hal-hal buruk jika tidak digelar. Omed-omedan ini digelar sampai sekarang tentunya ada latar belakang sejarahnya, tidak mengganggap ini sebagai acara ciuman masal, kesan tersebut muncul karena anda hanya menyaksikannya saja tidak mengetahui latar belakangnya.


Artikel dikutip dari : http://www.balitoursclub.net/tradisi-omed-omedan/

No comments:

Post a Comment