Kesenian Wayang Kulit - Trippy Bali

breaking news

Sunday, May 27, 2018

Kesenian Wayang Kulit


Wayang kulit memang merupakan seni tradisional di Indonesia berkembang dengan baik di Jawa dan di Bali, merupakan kekayaan Nusantara lahir dari budaya dan seni masyarakat Indonesia. Wayang tersebut berasal dari katan” Ma Hyang” artinya menuju ke roh spiritual ataupun dewa, sehingga dalam perkembangan awalnya sebagai seni untuk melengkapi rangkaian upacara keagamaan. Wayang juga diartikan sebagai bayangan, karena seni wayang kulit tersebut memang disaksikan dari bayangan wayang kulit pada selembar kain putih (kelir) yang terbentang di depan, sedangkan penonton bisa menyaksikan dari sisi lainnya.

Wayang kulit dimainkan oleh seorang yang bernama “dalang” maka ki dalanglah tokoh sentral yang memegang peranan penting dalam pemetasan seni wayang kulit tersebut. Kelihaian dalang dalam penguasaan seni sastra, suara dan gerak, termasuk tampilan dan bentuk wayang yang menarik akan menentukan pementasan wayang atau dalang tersebut bisa diterima oleh masyarakat luas dan bertahan mempertahankan eksistensi seninya untuk bersaing dengan berbagai jenis hiburan yang berkembang sangat beragam sekarang ini. Maka untuk itulah dalang yang kreatif dan inovatif menjadi pilihan masyarakat paling populer saat ini. Jadi wawasan dalang haruslah luas, bahkan apapun berkembang saat ini melalui media internet, termasuk yang sedang trend dan hits di media sosial.


Seperti namanya wayang kulit, bahan baku pembuatan wayang tersebut dari kulit kerbau yang dikeringkan, kemudian dibuat bentuk sesuai nama dan karakter wayang tersebut, tentu tidak sembarang orang bisa mengerjakan wayang kulit hanya seniman-seniman tertentu, di Bali sendiri yang terkenal sebagai pengrajin seni wayang adalah desa Kamasan di Klungkung.Secara umum pementasan seni wayang kulit di Bali mengusung cerita-cerita dalam epos Ramayana dan Mahabaratha. Karya seni klasik ini memang tidak pernah pupus oleh jaman, apalagi kemampuan seorang narator atau dalang yang mampu menciptakan inovasi dan berkreatifitas sehingga seni pertunjukan wayang kulit ini menjadi kesenian rakyat paling hits dan trend di Bali saat ini.

Kepiwaian atau keahlian seorang dalang memang sangat menentukan dari pertunjukkan seni wayang kulit tersebut, tentunya dalang tersebut tidak sembarang orang, selain lihai memainkan wayang dan paham akan cerita-cerita tentang pewayangan, tentunya harus pintar mengemas cerita-cerita yang ditampilkan sehingga menjadi pertunjukkan menarik dan selalu diminati. Seperti kesenian wayang kulit saat ini di Bali, dalam sajian pementasannya seklumit cerita yang diambil dari epos Ramayana ataupun mahabaratha dikemas dan disertai dengan kritik sosial, guyonan atau lelucon-lelucon segar, sehingga cerita yang ditampilkan tidak membosankan.


Bahkan dalam pementasan wayang kulit di Bali, penonton malah lebih tertarik dengan tampilan wayang dengan tokoh punakawan, yang menyajikan guyonan dan lelucon, sang Dalang memang menyelipkan pesan-pesan sosial dan kritik dalam sebuah guyonan, sehigga mudah dipahami dan menjadi banyolan yang menyegarkan, membuat pikitan fresh kembali. Walaupun kesenian rakyat ini tergolong universal, menyesuiakan keadaan masa kini, menyertakan lelucon-lelucon yang mengundang tawa, sehingga bisa diterima di masyarakat dan bisa bersaing dengan berbagai jenis hiburan high tech sekarang ini, namun tetap berpatokan pada pakem yang ada, sesuai cerita yang disuguhkan, seperti tokoh bima dan Arjuna selalu memang melawan tokoh-tokoh Korawa, begitu juga Rama selalu menang menghadapi Rahwana.

Wayang kulit di Bali memang sering dipentaskan dalam rangkaian upacara agama dan juga sebagai hiburan di masyarakat. Terdapat dua jenis wayang yaitu wayang Lemah dipentaskan pada siang hari diperuntukkan sebagai perlengkapan dam rangkaian upacara yadnya umat Hindu, dan wayang Peteng dipentaskan pada malam hari yang diperuntukka untuk hiburan di masyarakat. Cerita-cerita yang ditampilkan dalam pertunjukan seni wayang kulit di Bali, lebih mengajarkan tentang budi pekerti, berisi pesan sosial yang kuat, kemapuan sang dalang membuat pesan-pesan sosial, petuah-petuah mengenai nilai moral, etika dan agama yang disampaikan dikemas dengan baik agar mudah dimengerti dan dipahami.

Artikel dikutip dari : http://www.balitoursclub.net/wayang-kulit-di-bali/ 

No comments:

Post a Comment